Oleh:
Rofinus Emi Lejap
Sistem kombinasi antara Pramuka dan Retret belum banyak dilaksanakan, maka catatan pra-pelaksanaan ini sebagai pedoman bagi panitia
penyelenggara Camping dan Retret “Penyegaran Hidup”.
1. Tim
Pembina
Tim pembina terdiri dari beberapa orang yang diharapkan dapat bekerja sama
dengan baik demi suksesnya penyelenggaraan camping dan retret. Sesuai
dengan fungsinya, tim pembina dibagi menjadi dua, yaitu:
Mereka terdiri dari orang-orang yang sudah berpengalaman mendampingi kaum
remaja sehingga mengenal kehidupan kaum remaja, dekat atau akrab dengan kaum
remaja, mengenal gejolak kaum remaja, serta mengetahui masalah-masalah kaum
remaja. Mereka juga diharapkan mempunyai kepribadian yang mantap, beriman
dewasa, dan dapat mengarahkan kaum remaja kepada nilai-nilai religius dan
norma-norma moral dan etika.
Tugas Tim:
·
Merencanakan
dan mempersiapkan materi pertemuan.
·
Menyusun
jadwal camping bersama pembina pramuka.
·
Menyiapkan
ibadat-ibadat dan perlengkapannya
·
Menyiapkan
sarana-sarana rekreasi terpimpin.
·
Mendalami
atau menggumuli materi dalam setiap pertemuan bersama dengan peserta
·
Memimpin
acara perkenalan dan rekreasi terpimpin.
·
Memimpin
pelaksanaan ibadat-ibadat.
·
Setiap
hari mengevaluasi kegiatan camping bersama anggota tim yang lain.
b. Tim
Pembina Pramuka
Tim
ini terdiri dari orang-orang yang terampil sebagai pembina pramuka, mengenal
dan tahu menerapkan sistem dan kegiatan-kegiatan pramuka remaja. Biasanya tim
ini berasal dari para pembina pramuka di sekolah dan dibantu oleh para guru
yang lain.
-->
-->
Tugas Tim;
· Menyiapkan
peserta dalam berbagai keterampilan kepramukaan.
·
Menyiapkan
sarana camping bersama peserta.
·
Merencanakan
jadwal acara bersama tim pembimbing rohani.
· Memimpin
peserta dalam kegiatan kepramukaan; upacara bendera, lomba kecerdasan dan
ketangkasan serta hiking.
· Memberikan
penilaian bagi setiap regu tenda berhubungan dengan kerajinan, kebersihan, kerapian,
kedisiplinan dan kreativitas. (Bila
camping dan retret diselenggarakan di alam terbuka)
·
Mengevaluasi
kegiatan-kegiatan bersama tim pembimbing rohani.
2. Peserta.
Pada waktu merekrut peserta Camping dan Retret “Penyegaran Hidup”, perlu diperhatikan hal-hal
berikut:
* Usianya
berdekatan. Artinya, perbedaan usia jangan terlalu jauh. Misalnya peserta yang
duduk di kelas tiga SMP dengan siswa kelas tiga SMA/K bukanlah usia yang ideal
untuk disertakan dalam satu kelompok. Usia yang cocok adalah mereka berasal
dari satu satu kelas.
* Hindari
label keagamaan tertentu. Kegiatan ini terbuka untuk semua remaja, apapun
agamanya.
* Peserta
diberi kebebasan untuk memilih mengikuti kegiatan secara sukarela tanpa dipaksa.
Hanya mereka perlu dimotivasi, diberikan penjelasan tentang manfaat mengikuti kegiatan camping rohani bagi
dirinya yang akan berdampak juga bagi orang lain.
* Berdasarkan pengalaman, calon peserta dipersilahkan menabung berapapun uangnya selama satu sampai
dua tahun. Dari kedisiplinannya menabung menjadi indikasi akan minatnya
mengikuti camping rohani.
* Jumlah
peserta sebaiknya dibatasi maksimal 60
orang. Jika jumlah peserta lebih dari 60 sebaiknya camping dilaksanakan
dalam dua gelombang atau dua kali pelaksanaan. Kelompok kecil akan membuat
pelayanan serta pengawasan kepada mereka lebih memadai, sedangkan kelompok yang
besar akan terjadi sebaliknya.
3. Tim
Pendukung
Untuk lebih menunjang keberhasilan pelaksanaan camping, sebaiknya
tim yang sudah ada dilengkapi dengan
tim konsumsi dan pembantu umum. Bagian konsumsi bertugas mengatur menu untuk
seluruh peserta selama camping. Dan pembantu umum bertugas membantu
menyiapkan sarana dan prasarana demi kelancaran penyelenggaraan camping,
misalnya belanja keperluan dapur, mengatur penerangan, dan menata ruang
pertemuan.
4. Tempat
Tempat yang ideal untuk camping rohani adalah bumi perkemahan permanen
karena banyak kemudahan yang dapat diperoleh di sana, misalnya ruang pertemuan,
lapangan, dan keperluan MCK. Jika tidak memungkinkan untuk dilakukan di bumi
perkemahan, camping dilaksanakan di tempat lain dengan mempertimbangkan
luas area, keamanan, ketersediaan sumber air, serta jauh dari pemukiman
penduduk.
Bila camping tidak dapat diadakan di tempat terbuka dapat juga dilakukan di
suatu rumah retret, wisma atau sejenisnya, tetapi sistem yang diterapkan tetap
memakai sistem kombinasi, yaitu Retret dan Pramuka.
5. Pihak-pihak
yang perlu dihubungi;
Karena camping rohani “Penyegaran Hidup” membutuhkan keterlibatan
dan perhatian banyak orang, demi keamanan dan kelancaran kegiatan tersebut
pihak penyelenggara perlu menghubungi pihak-pihak lain, yaitu orang tua/wali
peserta, lembaga pramuka daerah setempat, kelurahan dekat lokasi camping,
dan pihak kepolisian.
6. Perlengkapan camping
a. Perlengkapan Umum:
* Bendera
kebangsaan,
* Bendera
regu/satuan,
* Teks
Pancasila,
* Tiang
bendera dan penyangga,
* Tali
temali,
* Tenda
untuk setiap regu, tenda pembina dan tenda pertemuan,
* Perlengkapan
masak dan mencuci,
* Dapur
dan gudang (ruang penyimpan perlengkapan dan kebutuhan selama camping),
* Kamar
mandi dan WC,
* Kotak
P3K dan obat-obat yang dibutuhkan,
* Lampu
strongking untuk umum dan lampu lentera untuk setiap tenda (bila camping di daerah yang belum ada penerangan listrik),
* Tikar
untuk setiap tenda maupun untuk ruang pertemuan,
* Perlengkapan
ibadat,
* Sarana
pengajaran: papan tulis /white board, kapur/spidol, kertas flap, block
note,
* Tape dan kaset-kaset serta persediaan bateray
secukupnya.
* Sound system.
b. Perlengkapan
peserta
* S
elimut, jaket, sepatu, dan pakaian ganti,
* Perlengkapan makan: piring, sendok, gelas,
* Perlengkapan mandi: handuk, sabun, pasta
gigi, sikat gigi,
* Alat-alat tulis,
* Perlengkapan lain: mantel hujan, payung,
senter, lilin, korek api.
Catatan: Perlengkapan diatas diandaikan camping diadakan di
bumi perkemahan. Bila camping diadakan di wisma, hotel atau rumah retret maka
perlengkapan disesuaikan.