Ibadat Pagi "Keterbukaan" |
-->
Tujuan : Bersama peserta menyadari bahwa Tuhan selalu menyapa
dan membimbing dirinya melalui sesama dan alam sekitar, sehingga semakin mampu membuka hati
bagi Tuhan dan sesama dalam hidup sehari-hari.
Tempat : Alam terbuka.
Sarana : Tikar, lilin, Kitab Suci,
tape dan kaset.
Waktu : 45 menit
Pemikiran Dasar
Pada hari kedua, peserta
mulai dibawa masuk ke dalam dirinya untuk mengenal kebaikan-kebaikan yang
dianugerakan Tuhan kepadanya melalui perantaraan sesama: orang tua, bapak-ibu
guru, teman-teman, dan orang lain. Tuhan juga mengaruniakan kebaikan dalam
berbagai peristiwa hidup, entah peristiwa menyedihkan atau menggembirakan.
Dengan pengenalan itu,
peserta diharapkan dapat lebih membuka diri terhadap kebaikan Tuhan dengan
besyukur, memuliakan dan menyembahNya. Peserta juga terbuka untuk meneruskan kebaikan
dari Tuhan kepada sesama dengan berbuat baik dan menolong orang lain. Akhirnya,
mereka juga dapat menerima kelebihan dan kebaikan yang dikerjakan Tuhan melalui
orang-orang lain.
Jadi, sikap terbuka
merupakan kemampuan untuk menerima dan memberi. Manusia terbuka untuk menerima
kebaikan-kebaikan dari Tuhan dan terbuka untuk membagikan kebaikan itu kepada
sesama dan juga kepada ciptaan yang lain. Dengan penuh syukur manusia menerima
dari Tuhan dan sesama; dengan penuh syukur pula manusia meneruskan kebaikan kepada
sesama.
Pelaksanaan
1. Lagu Pembukaan, misalnya : Morning
Has Broken dari kaset Civita 1
2. Pengantar ke dalam keheningan:
Adik-adik yang baik, duduklah dengan santai.
Letakkanlah telapak tanganmu di atas paha dan pejamkanlah mata. Tariklah napas
perlahan-lahan, dan hiruplah udara pagi yang segar ini, kemudian hembuskanlah
sacara perlahan-lahan pula. Ulangi berkali-kali dan rasakanlah bahwa Tuhan
memberi hidup di pagi ini. Hiruplah napas kebaikan Roh Tuhan dengan penuh
syukur. (jeda)
Dengarkanlah juga suara-suara yang dapat kita
tangkap saat ini; ada bunyi kendaraan di kejauhan ... suara manusia …kokok ayam
… kicau burung … desir angin di dedaunan … dan rasakanlah sejuknya udara pagi
ini. Dengarkan juga desah napas teman di samping kiri dan kananmu. (jeda)
Konsentrasilah pada napasmu sendiri dan coba
dengarkan detak jantungmu. Ketika kita tidur, Tuhan tetap membuat jantung
berdetak dan bekerja sehingga kita tetap bangun dalam keadaan sehat dan segar.
Tuhan begitu baik, maka pantas Ia kita sembah sebagai Satu-satunya Yang Mahabaik.
Kita memuji serta memuliakanNya dan bersyukur atas semua anugerah itu. Ia
menjaga kita sepanjang waktu tanpa lewat sedetik pun. Maka semoga kebaikan Tuhan itu kita teruskan
kepada sesama dengan berbuat baik kepada mereka. (Selama pengantar, diperdengarkan musik instrumentalia
yang mendukung).
3. Doa
Pembukaan
P. Bukalah
mata dan hatimu; pandanglah teman-temanmu dan alam semesta dengan pandangan
yang baru. Sampaikanlah syukur kepada Tuhan atas pagi yang penuh rahmat ini.
Allah
Bapa kami, syukur kami haturkan kepada-Mu. Betapa baik dan ajaib Engkau menjaga hidup kami sepanjang waktu,
teristimewa pada malam tadi, sehingga pagi ini kami bangun dalam keadaan segar.
Bimbinglah kami sepanjang hari ini.
Anugerahkanlah keberanian agar kami berani membuka pikiran dan perasaan satu
sama lain, sehingga kami juga membuka hati kepada-Mu. Sebab Engkaulah
Penyelenggara hidup kami, kini dan sepanjang masa. Amin.
4. Bacaan
Kitab Suci: Injil Lukas 11:5-13
(Setelah Yesus mengajarkan doa
Bapa Kami kepada murid-muridNya), kata-Nya kepada mereka:
"Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang
sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti,
|
sebab seorang
sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku
tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya;
|
masakan ia yang di
dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup
dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan
memberikannya kepada saudara.
|
Aku berkata kepadamu:
Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu
adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun
juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.
|
Oleh karena itu Aku
berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu
akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
|
Karena setiap orang
yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap
orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
|
Bapa manakah di antara
kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada
anaknya itu ganti ikan?
|
Atau, jika ia minta
telur, akan memberikan kepadanya kalajengking?
|
Jadi jika kamu yang
jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu
yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta
kepada-Nya."
|
5. Renungan
:
Adik-adik yang baik, Sabda Yesus pagi ini mengajarkan kepada kita bahwa:
·
Waktu
berdoa, kita berhadapan dengan Tuhan, Allah Bapa yang mahabaik, maka kita tidak
perlu takut mengungkapkan segala kekurangan dan apa yang kita perlukan. Tuhan
tentu tidak serta-merta menjatuhkan segepok uang dari langit bila kita meminta
uang, atau menurunkan beras sekarung bila kita meminta makanan. Kita perlu
berusaha untuk memperoleh suatu hasil. Sesuatu yang indah dan membahagikan
perlu diraih, digapai, dan diusahakan dengan seluruh pikiran dan tenaga serta
usaha dengan tetap mendengarkan hati nurani.
·
Sesungguhnya,
kita sudah banyak memperoleh kebaikan Tuhan melalui orang tua, sanak saudara,
bapak-ibu guru, teman-teman dan juga dari orang lain. Melalui mereka, Tuhan
menganugerahkan segala kebaikan kepada kita. Tetapi masing-masing tetap
mempunyai keterbatasan maka kita tetap dan selalu memohon kepada Tuhan sumber
segalanya.
·
Setelah
membuka diri untuk menerima segala kebaikan, kita juga harus terbuka untuk
membagikan kebaikan kepada orang lain. Tuhan menyelamatkan kita supaya kita
juga menjadi alat kesamatan-Nya.
·
Sikap
menutup diri bukanlah kehendak Tuhan karena dengan menutup diri orang cenderung
menjadi egois, mementingkan diri sendiri, dan sombong. Dengan begitu,
orang juga mudah marah, jengkel, dendam terhadap orang lain serta cenderung
memisahkan diri dari orang lain.
·
Lihatlah matahari yang tidak jemu-jemu
memancarkan cahaya dan hangatnya untuk menyinari serta menghangatkan muka bumi.
Dengarlah kicau burung yang tidak pernah belajar seni suara, tetapi
menyumbangkan suaranya untuk menghiasi kesunyian alam semesta dan mengubahnya
dari kejenuhan dan putus asa kepada keceriaan. Rasakanlah hembusan angin dengan
udaranya mengisi setiap ruangan serta bergerak ke segala penjuru.
·
Betapa indahnya hidup ini kalau kita saling
membuka diri menyatakan kebutuhan kita satu sama lain, menawarkan bantuan dan
pertolongan kepada orang lain, menyapa dan menghibur teman-teman yang sedang
dilanda kesusahan. Betapa menyenangkan bila kita hidup di dalam kasih Tuhan
yang saling berbagi dan membahagiakan.
6. Doa
Permohonan :
a.
Bapa yang mahabaik,
buatlah kami terbuka kepada panggilan
dan kehendak-Mu.
Kami
mohon… (semua menjawab):
Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan
b.
Bapa, kami sering
jatuh dan mengikuti kemauan kami sendiri. Kuatkanlah kami agar bangkit dari
kejatuhan dan memulai dengan hidup yang baru.
Kami
mohon… (semua menjawab):
Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan
c.
Bapa, kasih orang tua
kami adalah perwujudan kasih-Mu sendiri. Semoga kami membalas kasih-Mu dengan
semakin mencintai dan menghormati orangtua kami dan orang tua yang lain di mana
pun kami jumpai.
Kami
mohon… (semua menjawab):
Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan
d.
Bapa, kami adalah
putera dan puteri-Mu yang sedang berjuang
berjalan ke rumah-Mu. Berkatilah dan bimbinglah kami selalu, semoga
rencana dan cita-cita kami mencapai kesuksesan sesuai dengan kehendakMu.
Kami
mohon… (semua menjawab):
Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan
7. Doa Bapa kami : Bapa Kami …
8. Doa Penutup:
Tuhan, Bapa Yang Mahamurah, bimbinglah
kami di dalam seluruh kegiatan sepanjang hari ini. Berkatilah para pembina dan para guru, semoga mereka
sehat sehingga dapat memimpin kami. Berkatilah ibu-bapa yang menyiapkan segala kebutuhan
makanan kami. Dan berkatilah semua peserta, semoga sehat dan bersemangat
membuka diri terhadap setiap kegiatan sesuai arahan para pembina. Sebab hanya
Engkaulah Tuhan, Allah Bapa kami yang hidup bersama Yesus Kristus dan Roh
Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.
8. Menyanyikan sebuah lagu, misalnya : Terima
Kasih Seribu.
Surya bersinar, udara segar,
terima kasih
Di tepi pantai, ombak berderai,
terima kasih.
Reff:
T’rima kasih
seribu…o t’rima kasih seribu
Pada Tuhan
Allahku.. o pada Tuhan Allahku
Aku bahagia kar’na
dicinta terima kasih.
Melati wangi, kutilang nyanyi,
terima kasih
Serimba raya dengungkan lagu,
terima kasih.
Reff: T’rima kasih…
***