Senin, 31 Desember 2012

Ibadat Pagi "KETERBUKAAN"

Ibadat Pagi "Keterbukaan"


-->
Tujuan :  Bersama peserta menyadari bahwa Tuhan selalu menyapa dan membimbing dirinya melalui sesama dan alam sekitar, sehingga semakin mampu membuka hati bagi Tuhan dan sesama dalam hidup sehari-hari.
Tempat    : Alam terbuka.
Sarana     : Tikar, lilin, Kitab Suci, tape dan kaset.
Waktu     : 45 menit

Pemikiran Dasar

Pada hari kedua, peserta mulai dibawa masuk ke dalam dirinya untuk mengenal kebaikan-kebaikan yang dianugerakan Tuhan kepadanya melalui perantaraan sesama: orang tua, bapak-ibu guru, teman-teman, dan orang lain. Tuhan juga mengaruniakan kebaikan dalam berbagai peristiwa hidup, entah peristiwa menyedihkan atau menggembirakan.

Dengan pengenalan itu, peserta diharapkan dapat lebih membuka diri terhadap kebaikan Tuhan dengan besyukur, memuliakan dan menyembahNya. Peserta juga terbuka untuk meneruskan kebaikan dari Tuhan kepada sesama dengan berbuat baik dan menolong orang lain. Akhirnya, mereka juga dapat menerima kelebihan dan kebaikan yang dikerjakan Tuhan melalui orang-orang lain.

Jadi, sikap terbuka merupakan kemampuan untuk menerima dan memberi. Manusia terbuka untuk menerima kebaikan-kebaikan dari Tuhan dan terbuka untuk membagikan kebaikan itu kepada sesama dan juga kepada ciptaan yang lain. Dengan penuh syukur manusia menerima dari Tuhan dan sesama; dengan penuh syukur pula manusia meneruskan kebaikan kepada sesama.

Pelaksanaan
1. Lagu Pembukaan, misalnya : Morning Has Broken dari kaset Civita 1
2. Pengantar ke dalam keheningan:

Adik-adik yang baik, duduklah dengan santai. Letakkanlah telapak tanganmu di atas paha dan pejamkanlah mata. Tariklah napas perlahan-lahan, dan hiruplah udara pagi yang segar ini, kemudian hembuskanlah sacara perlahan-lahan pula. Ulangi berkali-kali dan rasakanlah bahwa Tuhan memberi hidup di pagi ini. Hiruplah napas kebaikan Roh Tuhan dengan penuh syukur. (jeda)
Dengarkanlah juga suara-suara yang dapat kita tangkap saat ini; ada bunyi kendaraan di kejauhan ... suara manusia …kokok ayam … kicau burung … desir angin di dedaunan … dan rasakanlah sejuknya udara pagi ini. Dengarkan juga desah napas teman di samping kiri dan kananmu. (jeda)
Konsentrasilah pada napasmu sendiri dan coba dengarkan detak jantungmu. Ketika kita tidur, Tuhan tetap membuat jantung berdetak dan bekerja sehingga kita tetap bangun dalam keadaan sehat dan segar. Tuhan begitu baik, maka pantas Ia kita sembah sebagai Satu-satunya Yang Mahabaik. Kita memuji serta memuliakanNya dan bersyukur atas semua anugerah itu. Ia menjaga kita sepanjang waktu tanpa lewat sedetik pun. Maka semoga kebaikan Tuhan itu kita teruskan kepada sesama dengan berbuat baik kepada mereka. (Selama pengantar, diperdengarkan musik instrumentalia yang mendukung).

3.   Doa Pembukaan
P.  Bukalah mata dan hatimu; pandanglah teman-temanmu dan alam semesta dengan pandangan yang baru. Sampaikanlah syukur kepada Tuhan atas pagi yang penuh rahmat ini.
                        Allah Bapa kami, syukur kami haturkan kepada-Mu. Betapa baik dan ajaib  Engkau menjaga hidup kami sepanjang waktu, teristimewa pada malam tadi, sehingga pagi ini kami bangun dalam keadaan segar.
                         Bimbinglah kami sepanjang hari ini. Anugerahkanlah keberanian agar kami berani membuka pikiran dan perasaan satu sama lain, sehingga kami juga membuka hati kepada-Mu. Sebab Engkaulah Penyelenggara hidup kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

4.   Bacaan Kitab Suci: Injil Lukas 11:5-13

(Setelah Yesus mengajarkan doa Bapa Kami kepada murid-muridNya), kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti,
sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya;
masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara.
Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.
Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan?
Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking?
Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

5.   Renungan :
Adik-adik yang baik, Sabda Yesus pagi ini mengajarkan kepada kita bahwa:
·        Waktu berdoa, kita berhadapan dengan Tuhan, Allah Bapa yang mahabaik, maka kita tidak perlu takut mengungkapkan segala kekurangan dan apa yang kita perlukan. Tuhan tentu tidak serta-merta menjatuhkan segepok uang dari langit bila kita meminta uang, atau menurunkan beras sekarung bila kita meminta makanan. Kita perlu berusaha untuk memperoleh suatu hasil. Sesuatu yang indah dan membahagikan perlu diraih, digapai, dan diusahakan dengan seluruh pikiran dan tenaga serta usaha dengan tetap mendengarkan hati nurani.
·        Sesungguhnya, kita sudah banyak memperoleh kebaikan Tuhan melalui orang tua, sanak saudara, bapak-ibu guru, teman-teman dan juga dari orang lain. Melalui mereka, Tuhan menganugerahkan segala kebaikan kepada kita. Tetapi masing-masing tetap mempunyai keterbatasan maka kita tetap dan selalu memohon kepada Tuhan sumber segalanya.
·        Setelah membuka diri untuk menerima segala kebaikan, kita juga harus terbuka untuk membagikan kebaikan kepada orang lain. Tuhan menyelamatkan kita supaya kita juga menjadi alat kesamatan-Nya.
·        Sikap menutup diri bukanlah kehendak Tuhan karena dengan menutup diri orang cenderung menjadi egois, mementingkan diri sendiri, dan sombong. Dengan begitu, orang juga mudah marah, jengkel, dendam terhadap orang lain serta cenderung memisahkan diri dari orang lain.
·        Lihatlah matahari yang tidak jemu-jemu memancarkan cahaya dan hangatnya untuk  menyinari serta menghangatkan muka bumi. Dengarlah kicau burung yang tidak pernah belajar seni suara, tetapi menyumbangkan suaranya untuk menghiasi kesunyian alam semesta dan mengubahnya dari kejenuhan dan putus asa kepada keceriaan. Rasakanlah hembusan angin dengan udaranya mengisi setiap ruangan serta bergerak ke segala penjuru.
·        Betapa indahnya hidup ini kalau kita saling membuka diri menyatakan kebutuhan kita satu sama lain, menawarkan bantuan dan pertolongan kepada orang lain, menyapa dan menghibur teman-teman yang sedang dilanda kesusahan. Betapa menyenangkan bila kita hidup di dalam kasih Tuhan yang saling berbagi dan membahagiakan.

6. Doa Permohonan :
a.       Bapa yang mahabaik, buatlah kami terbuka kepada  panggilan dan kehendak-Mu.
Kami mohon… (semua menjawab): Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan
b.      Bapa, kami sering jatuh dan mengikuti kemauan kami sendiri. Kuatkanlah kami agar bangkit dari kejatuhan dan memulai dengan hidup yang baru.
Kami mohon… (semua menjawab): Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan
c.       Bapa, kasih orang tua kami adalah perwujudan kasih-Mu sendiri. Semoga kami membalas kasih-Mu dengan semakin mencintai dan menghormati orangtua kami dan orang tua yang lain di mana pun kami jumpai.
Kami mohon… (semua menjawab): Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan
d.      Bapa, kami adalah putera dan puteri-Mu yang sedang berjuang  berjalan ke rumah-Mu. Berkatilah dan bimbinglah kami selalu, semoga rencana dan cita-cita kami mencapai kesuksesan sesuai dengan kehendakMu.
Kami mohon… (semua menjawab): Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

7.   Doa Bapa kami : Bapa Kami …

8. Doa Penutup:
Tuhan, Bapa Yang Mahamurah, bimbinglah kami di dalam seluruh kegiatan sepanjang hari ini.  Berkatilah para pembina dan para guru, semoga mereka sehat sehingga dapat memimpin kami. Berkatilah ibu-bapa yang menyiapkan segala kebutuhan makanan kami. Dan berkatilah semua peserta, semoga sehat dan bersemangat membuka diri terhadap setiap kegiatan sesuai arahan para pembina. Sebab hanya Engkaulah Tuhan, Allah Bapa kami yang hidup bersama Yesus Kristus dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.

8.      Menyanyikan sebuah lagu, misalnya : Terima Kasih Seribu.

Surya bersinar, udara segar, terima kasih
Di tepi pantai, ombak berderai, terima kasih.

Reff:
T’rima kasih seribu…o t’rima kasih seribu
Pada Tuhan Allahku.. o pada Tuhan Allahku
Aku bahagia kar’na dicinta terima kasih.

Melati wangi, kutilang nyanyi, terima kasih
Serimba raya dengungkan lagu, terima kasih.
Reff: T’rima kasih

***
-->

Tidak ada komentar:

Posting Komentar